Minggu, 08 September 2013

Libur telah habis... Libur telah habis.... hiks... hiks... hiks...

setelah puas dengan liburan kurang lebih 2 bulan, gak terasa besok sudah hari senin... artinya saat saat kembali ke aktifitas sebelum liburan. yang kuliah kembali kuliah, yang kerja kembali kerja, dan yang pengangguran... mudah mudahan segera dapat pekerjaan.

Ngomong ngomong soal liburan, bulan puasa kemaren adalah moment yang pas buat pulang kampung yang cuma bisa aku lakuin setahun sekali. Selain karna harga tiket ke Kalimantan Timur itu enggak murah, jaraknya juga mayan jauh dan bikin capek. Jadi kalo liburannya enggak lama, ya mending enggak usah pulang sekalian sih. 

Bulan puasa juga moment yang pas buat bertemu sanak keluarga, kawan kawan lama, dan keliling keliling kota mengabadikan setiap sudut dengan kamera. Sayangnya kamera yang udah berat berat dibawa malah gak guna karna lebih keseringan moto pake hp -_-

enggak. ini bukan karena males jalan kaki. tapi emang pengen moto. . . .
penerbangan kali ini sengaja ngambil jam sore. selain karna harga tiketnya lebih murah (dikit) kemungkinan waktu berbuka puasa di pesawat ada. sayang dong kalo makanan yang dikasi di pesawat gak bisa langsung dimakan. (gak mau rugi)

tadinya mau moto lampu kota. pas ngeliat kebawah malah hutan semua. gak jadi deh
sampe di balikpapan kurang lebih jam 7 malem. dilanjut jalan darat selama kurang lebih 5 jam malem malem. ini salah satu perjalanan yang paling unik selama aku lewat jalur darat. soalnya biasanya sepanjang jalan lebih memilih tidur. ntar tau tau udah nyampe depan rumah....

nah di sebuah tempat bernama PIR (Perkebunan Inti Rakyat) kurang lebih 1 jam dari Bontang, tau tau terjadi macet. waktu itu pukul setengah dua belas malam. di tengah hutan, gelap, macet. pas... karena penasaran iseng iseng keluar mobil buat ngeliat penyebab kemacetan. ternyata ada truk yang masuk ke jurang, trus mobil derek (crane) yang mau ngangkat itu truk, crane-nya patah. jadilah si mobil crane yang gede itu ngalangin jalur lintas kalimantan. tadinya pengen moto, tapi gelapnya minta ampun. gak jadi deh. jam 1 malem akhirnya tiba di rumah. dan sms pertama yang saya dapat di Bontang adalah......

speechless...
Ini orang sungguh amat sangat kampret sekali. jadi semenjak tren mama minta pulsa berakhir karena filmnya (katanya) sukses di pasaran sehingga mama sudah punya uang buat beli pulsa, sekarang digantikan dengan tren mbah ngasi togel... jam ngirim smsnya juga agak gak tau diri. jam setengah 3 pagi. detik detik orang mau bangun sahur. bangun bangun ditawarin togel...

di Bontang, aku ngerjain kegiatan yang gak jauh beda dengan para mahasiswa yang sedang liburan di rumah... tidur, kelayapan, mandi... iya. gak jauh beda sih dengan kegiatan semasa kuliah.... bedanya kalau di sini mandi jadi teratur. prinsip "gak keluar, gak mandi" ala anak kuliah gak bisa diterapin disini... 
nah ini beberapa hasil kegiatan kelayapan gak penting selama di Bontang

Masjid Raya Baiturrahman Bontang

Kapal karam kapten!!!

gereja di ufuk timur. salah satu pemandangan dari atap rumah
keliatan gak gerejanya?

Pabrik PKT di kala senja
itu yang terang kalo gak salah KALTIM 4, yang masih setengah jadi namanya KALTIM 5
Magrib di Bukit

Nah lebaran kali ini, gak lupa juga bantuin emak bikin kue... lebaran
Tadinya sih penuh, tapi kok tau tau sisa segini???

oke kayaknya daripada dibilang membantu membuat, lebih tepat dikatakan membantu menghabiskan... yaa tester kue lebaran lah istilahnya~

apa saja kegiatan liburanmu?























Jumat, 19 April 2013

Test post from Xperia Z

Enggak... Ini bukan bermaksud pamer...
Tapi gak juga sih.. Oke.. Ini memang secara gak langsung pamer.... Tapi yaudahlahya~
Oke... Isi postingan ini sebenernya bakalan gak penting penting banget sih.. Cuma sekedar nyoba ngeblog lewat hp baru... Iya.. Blackberry lama layarnya pecah... Ng... Enggak nanya ya?
Masih mantengin juga? Kan udah dibilang tadi kalo postingan ini bakalan gak penting. Kamu mau buang buang waktu kamu buat ngebaca hal yang gak penting kayak gini? Sayang loh.. Waktu itu berharga banget. Mending kamu pakai waktu kamu buat cari rejeki ato gak cari pacar deh. Biar ada hal lain yang bisa dilakuin selain mantengin postingan gak penting ini.


Dih masih diliatin juga.. Yaudah deh.. Daripada waktu kamu sia sia mending saya cerita sesuatu deh di sini. Jadi gini.. Sekarang itu saya sedang menikmati apa yang namanya praktika. Apa itu praktika? Silahkan di cek di postingan saya yang tahun lalu di sini... Nah praktika kali ini jauh lebih dipersulit dari tahun lalu. Tahun lalu proses pra produksi berjalan dua bulan, kalo sekarang berjalan dua minggu. Dan dengan waktu yang sependek itu, ada beberapa pembimbing yang kalo ngasi tugas itu alamaknjretbujubunengbanyakbangetdah...... Ini asli gak adil.. Dan begitu saya membanding bandingkan pelaksanaan praktika sekarang dengan tahun lalu, saya ditegur salah seorang dosen yang juga punya jabatan di rektorat. Beliau bilang bahwa kita harus melangkah ke depan. Jangan membanding bandingkan dengan yang lalu. Kita bergerak semakin maju menuju kesempurnaan apalah gitu namanya... Setelah ngomong gitu, gak lama beliau malah membandingkan kaprodi tahun lalu dengan kaprodi tahun sekarang. Tahun lalu lebih berat katanya... Lah tadi katanya jangan dibanding bandingin..... Apa? Tahun lalu lebih berat? Justru menurut saya tahun ini jauh lebih berat. Kami diperlakukan layaknya robot yang seolah olah gak butuh beristirahat. Bahkan nampaknya seolah olah antar pembimbing gak ada yang namanya koordinasi. Semakin bikin ribet..bet..bet... Kami bahkan hampir lupa kalau sebenarnya kami juga punya mata kuliah lain yang harus diselesaikan... Doakan sajalah semua ini segera berakhir dan kami lulus dengan hasil yang memuaskan :-) * lah malah jadi ajang curhat gini......*

Jumat, 29 Maret 2013

Sejarah Kota Bontang


Saya suka banget sama sejarah.... tapi ada syarat dan ketentuannya.. yaitu berbentuk cerita. jadi kalo ada orang yang cerita sama saya soal sejarah, saya bakal dengan senang hati dan penuh perhatian bakal merhatiin sampe tuntas. termasuk ketika guru sejarah sedang menjelaskan di depan kelas. satu yang saya gak suka dari sejarah adalah.... ulangannya. iya. saya agak-agak geblek dalam menghapal tanggal bulan dan tahun. satu satunya tahun yang saya hapal dalam sejarah adalah 1945 dan 1992. yang satu tahun kelahiran negara kita tercinta, yang satu lagi tahun kelahiran makhluk ganteng, imut, dan bersahaja ini *nunjuk nunjuk diri sendiri* :P

barusan iseng-iseng ngobok-ngobok tentang Bontang di internet, dan dapatlah artikel ini dari situs pemerintahannya. isinya tentang sejarah pembentukan Kota Bontang. ya. saya sebagai orang Bontang yang pada awalnya buta sama sekali sama sejarah kota ini sekarang jadi lumayan tau banyak... 

ini dia artikelnya.



Dalam perjalanan sejarah, Bontang yang sebelumnya hanya merupakan perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai, kemudian mengalami perubahan status, sehingga menjadi sebuah kota. Ini merupakan tuntutan dari wilayah yang majemuk dan terus berkembang.

Pada awalnya, sebagai kawasan permukiman, Bontang memiliki tata pemerintahan yang sangat sederhana. Semula hanya dipimpin oleh seorang yang dituakan, bergelar Petinggi di bawah naungan kekuasaan Sultan Kutai di Tenggarong. Nama-nama Petinggi Bontang tersebut adalah: Nenek H Tondeng, Muhammad Arsyad yang kemudian diberi gelar oleh Sultan Kutai sebagai Kapitan, Kideng, dan Haji Amir Baida alias Bedang.

Bontang terus berkembang sehingga pada 1952 ditetapkan menjadi sebuah kampong yang dipimpin Tetua Adat. Saat itu kepemimpinan terbagi dua: hal yang menyangkut pemerintahan ditangani oleh Kepala Kampung, sedangkan yang menyangkut adat-istiadat diatur oleh Tetua Adat
Jauh sebelum menjadi wilayah Kota Administra­tif, sejak 1920, Desa Bontang ditetapkan menjadi ibu kota kecamatan yang kala itu disebut Onder Distrik van Bontang, yang diperintah oleh seorang asisten wedana yang bergelar Kiyai.

Adapun Kyai yang pernah memerintah di Bontang dan masih lekatdalam ingatan sebagian penduduk adalah: Kiyai Anang Kempeng, Kiyai Hasan, Kiyai Aji Raden, Kiyai Anang Acil, Kiyai Menong, Kiyai Yaman, dan Kiyai Saleh.

Sebelum menjadi sebuah kota,status Bontang meningkat menjadi kecamatan , dibawah pimpinan seorang asisten wedana dalam Pemerintahan Sul­tan Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara XIX (1921-1960), setelah ditetapkan Undang Undang No 27 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah Tk II di Kalimantan Timurdengan menghapus status Pemerintahan Swapraja.

Pada 21 Januari 1960, berdasarkan UU No 27 Tahun 1959 , dalam Sidang istimewa DPRD Istimewa Kutai, Kesultanan Kutai dihapuskan dan sebagai gantinya dibentuk Kabupaten Daerah Tk II Kutai yang meliputi 30 kecamatan. Salah satu kecamatan itu adalah Bontang yang berkedudukan di Bontang Baru, meliputi beberapa desa, yaitu Desa Bontang, Santan Ulu, Santan Ilir, Santan Tengah, Tanjung Laut, Sepaso, Tabayan Lembab, Tepian Langsat, dan Keraitan.Bontang kemudian mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal itu mulai terlihat pada 1975, yang disebabkan karena dijadikannya Bontang sebagai daerah industri. Pada 1974 berdiri PT Badak yang mengelola industri gas alam. Tiga tahun kemudian, 1977, menyusul berdirinya PT Pupuk Kaltim yang mengelola industri pupuk dan amoniak.

Dengan kemajuan yang begitu pesat karena adanya pembangunan sarana dan prasarana yang berskala nasional, bahkan internasional, Pemerintah Daerah mempertimbangkan peningkatan status Bontang dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yaitu melalui Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 1989. Dengan demikian dibentuklah wilayah kerja Pembantu Bupati Kepala Daerah Tk II Kutai Wilayah Pantai Kecamatan Bontang akhirnya diusulkan Gubernur Kaltim untuk ditingkatkan menjadi Kota Administratif (Kotif).

Pada 1989, dengan PP No. 22 Tahun 1988 Kecamatan Bontang disetujui menjadi Kota Admin-istratif dan diresmikan pada 1990 dengan membawahi Kecamatan Bontang Utara (terdiri dari Bontang Baru, Bontang Kuala, Belimbing, Lok Tuan) dan Selatan (Sekambing, Berbas Pantai, Berbas Tengah, Satimpo, dan Tanjung Laut). Pada 12 Oktober 1999, Kotif kemudian berubah menjadi Kota Otonom, berdasarkan Undang Undang No 47 Tahun 1999.

Guna melaksanakan tugas kepemerintahan saat itu ditunjuk Drs Ishak Karim sebagai Walikota Kotif Bontang yang pertama. Sebagai perkembangan dari Daerah Tk II Kabupaten Kutai, maka melalui Undang­Undang No 47 Tahun 1999 tentang pemkatkan menjadi Kota Bontang. Sebagai pelaksana tugas ditunjuk Drs Fachmurniddin yang melaksa­nakan tugas kepemerintahan dan pelaksanaan persiapan pemilihan walikota definitif. Sebelumnya juga telah dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang oleh Walikota melalui penetapan calon yang diajukan oleh masing-masing partai berdasarkan perolehan kursi pada Pemilu 1999. Setelah persyaratan anggota dewan terpenuhi, maka ditetapkan dan dilantik para anggota dewan yang terdiri dari 25 orang dengan ketua H Rusdin Abdau.

Walikota Bontang pertama dari pemilihan anggota dewan itu adalah dr H Andi Sofyan Hasdam, SpS dari Partai Golkar dan H Adam Malik sebagai Wakil Walikota yang berasal dari PPP. Mereka dilantik dan diambil sumpah jabatan pada 1 Maret 2000


Sabtu, 23 Februari 2013

Bisanya ngritik doang. kamu sendiri belum tentu mampu



Liburan adalah hal yang paling menyenangkan yang ditunggu oleh orang orang yang tidak mencintai pekerjaannya. Itu sih kata para pujangga. Dan mungkin saya termasuk di dalamnya. Saya sama sekali tidak mencintai pekerjaan saya sebagai seorang mahasiswa. Oleh karna itu saya berusaha agar bisa lulus secepatnya dan keluar dari “pekerjaan” sebagai seorang mahasiswa dan berpindah ke pekerjaan yang saya cintai sebagai  seorang pekerja film profesional. 

Ngomong ngomong soal pekerjaan, kalian pasti pernah kan mendapatkan saran dan kritik dari seseorang yang melihat hasil kerjamu. Atau mungkin justru memberikan kritik atas hasil kinerja dari orang lain. Entah kritikan itu berasa angin surga ataupun berasa kayak luka sayatan yang ditetesin air jeruk nipis. Dan bukan gak mungkin kamu atau orang yang kamu kritik tadi menjawab “halah ngritik doang bisanya. Kamu sendiri belum tentu bisa”  atau “yaelah ngritik doang bisanya. Kasi solusi kaliii...” sebel? Ya. Saya juga sih. Itu ibarat kayak orang yang  ketangkep karena ketauan korupsi trus ketika direkam kamera televisi dia malah dadah-dadah lucu tanpa ada rasa penyesalan dan bersalah. 

Bayangkan misalnya kamu sedang mengkritik orang yang melakukan perbuatan tidak benar. Trus dia membalas dengan berkata “halah kayak kamu orang paling bener aja. Benerin diri dulu sendiri. Baru ngurusin orang” kalo kayak gitu ceritanya sih ya berarti untuk bisa menasihati orang lain, kita harus sesuci nabi. Dan karna gak ada yang sesuci nabi, artinya tidak ada satu orangpun yang berhak untuk menasihati dan mengkritik. Maaf kalau logika saya salah

Kebetulan saya menemukan buku yang sangat bagus sekali. Yaa gak nemu plek tau tau muncul di depan muka. ya maksudnya beli di toko buku. tapi gak penting lah ya. soal nemu menemu ini. kita kembali ke benang merah. Judul bukunya adalah Republik #Jancukers karya seorang seniman yang mungkin kita semua sudah pada tau. Sudjiwo Tedjo. Dalam salah satu halamannya ternyata sedang membahas tentang masalah kritik. Ingat. Kritikan. Bukan hinaan, cacian, ataupun ejekan. Ini dia cuplikannya. 

...”ah, jangan Cuma bisa mengritik pemerintah. Sampeyan sendiri belum tentu lebih baik kalau memerintah,”  begitu biasanya serangan balik terhadap tukang kritik. Saya termasuk yang kurang hepi terhadap serangan model  begitu.  Menyerang suatu kritik karena kritik tersebut dinilai tidak proporsional, sangat baik. Menyerang suatu kritik karena kritik tersebut dianggap tidak fair, sangat baik. Tapi menyerang suatu kritik dengan mendamprat bahwa pengritiknya belum tentu lebih baik dari yang dikritiknya? Wah ini sudah masalah logika, artinya sudah masalah kebudayaan, bukan sekadar masalah hukum, politik, dan ekonomi. Dan ini berarti sudah sangat serius

Percuma orang tahu dan dan mengalami  sendiri bahwa kue serabi dan becak adalah dua hal yang  berbeda, kalau ternyata mereka masih belum tahu bahwa kritikus dan praktisi juga berbeda. Lho, kan kalau bisa jadi presiden, ngapain jadi kritikus atau pengamat atau analis presiden. Duit presiden jauh lebih banyak. Ke mana-mana gratis. Dokter pun gratis. Jadi pengamat presiden? Kere. Pengamat pasar modal yang bagus juga belum tentu becus menjadi pelaku pasar modal.
Kehidupan itu berbidang-bidang. Ada kritikus, ada praktisi. Sawah saja ada bidang-bidangnya. Masa’ kehidupan tak boleh berpetak-petak. Pernah suatu sore saya senyum-senyum sendiri mendengarkan wawancara radio Mas Sarwono Kusumaatmadja yang baru sehari sebelumnya lengser dari jabatan menteri. Penyiar meminta Sarwono berkomentar soal government. Sarwono ketawa, namun serius. Katanya, “Yang bener saja, masa’ baru sehari selesai jadi menteri sekarang Anda suruh saya jadi pengamat.” Setuju. Ikan yang sudah bertahun-tahun tinggal di dalam akuarium sampai-sampai tak menyadari keberadaan air dan akuarium, jangan sampai begitu keluar langsung disuruh menjadi pengamat air dan akuarium

Ronny Pattinasarani juga tak ujug-ujug menjadi pengamat bola seusai menjadi kapten kesebelasan PSSI. Perlu proses. Karena ilmu pengamat dan ilmu pelaku memang berbeda. Coba ingat HB Jassin, Jim supangkat, dan Sultan Takdir Alisjahbana dan lain lain. Mereka terkenal karena kritiknya terhadap dunia kesenian. Karya seni mereka sendiri malah jarang kita kenali.

Apakah kritik harus memberi solusi?

Ya kalau sudah tahu solusinya mending kritikus itu menjadi pelaku. Duitnya lebih banyak. Begini lho: Biarkan para pelaku sendiri yang mengambil ide-ide dari suatu kritik menjadi solusi, yang mengubah analisis menjadi desain. Hmmmm...menurut saya di antara kita ini sudah terlalu banyak orang yang tahu bahwa Borobudur dan eiffel itu berbeda dan berjauhan. Tapi masih terlalu sedikit yang berkenan tahu bahwa kritikus dan praktisi juga dua hal yang jauh berbeda...

Mungkin isinya agak-agak berat ya. Tapi tenang, gak seberat cintaku kepadamu kok~ #eh

Mudahan ada manfaat yang bisa kalian ambil. Minimal paling enggak bisa membantu kalian yang dari tadi gak bisa tidur biar cepet pusing dan akhirnya gampang tidur. Sekali lagi, ini masalah kritik. Bukan hinaan, cercaan, cacian, atau makian.

Sabtu, 02 Februari 2013

Sabtu malam ceria~

Yess.. akhirnya udah libur uas bisa jalan jalan bareng pacaaar!!!
Yesss.. liburan uas pulang kampung ketemu pacaar!!! 
Yeesss... ada semester pendeek!!! (T-T)


sekarang adalah masa masa krusial bagi para mahasiswa dan mahasiswi seluruh Indonesia dimanapun kamu berada. yep. suasana UAS masuh menghantui kedamaian akhir-akhir semester ini... buat kalian yang memang sudah yakin dengan apa yang kalian kerjakan sepanjang semester ini, bersyukurlah dan jalani liburan kalian dengan tenang. sedangkan buat yang enggak yakin dengan apa yang telah kalian lakukan selama ini dan apa sesungguhnya tujuan kamu dilahirkan di dunia ini, well... silahkan kembali ke pojokan kamar dan renungkan dengan seksama dan dalam tempo sesingkat singkatnya...

di malam minggu sabtu malam yang cerah ini, adalah waktu yang asyik buat keluar sarang mencari cari hiburan karna kepala udah tersiksa akibat ujian yang melanda. tapi gak semua bisa keluar dari sarangnya masing masih. contohnya orang yang lagi sakit *kayak saya* *ini gak lagi curhat kok* *enggak minta ucapan "semoga lekas sembuh" juga kok* kalau sudah begini terpaksa mendekam disarang dengan ditemani pacar laptop tercinta dan jaringan internet yang lumayan asoy.

nah iseng iseng nyari di internet, kebetulan ada permainan seru yang bisa bikin ngakak... *at least saya ngakak* namanya adalah *jeng jeeng* QWOP!!! yak.. emang agak aneh sih namanya.. ini game flash lucu dimana kita sebagai seorang pelari yang mengalami  Syndrome Lematus Tulangus Loyoisis~ dimana si penderita mengalami kelainan struktur pada tulangnya sehingga menyebabkan ia bergerak dengan... absurd.

"ini langkah awal yang meyakinkan..."

"tendangan salto.. wait.. saya kan lomba lari? bukan main bola"

"aku terjatuh dan tak bisa baangkit laagiii~"


yak.. dan best score saya saat ini 19 meter... kalo yang sebelum sebelumnya 33 meter.. sayangnya lupa nge-screenshot. dan di lain browser gitu~

well.. cara mainnya mudah mudah ngehe' . . . . . langkah awal yang harus di lakukan adalah teken tombol O . . . ya. hurup O.. yang di antaranya I dan P.. inget. jangan teken lama lama. bentar aja. sekitar 0, 654525357 detik.. trik selanjutnya adalah, tekan Q+P, trus W+O.. trus Q+P.. W+O dan seterusnya sampe kiamat... mudah kan? trus dimana sulitnya? well.. silahkan saja dicoba dulu.... HUAHAHAHAHAHAHEUHEUEHUHAEUHAEAUHAUEHAEUAH.....*ktawa absurd*

ini dia alamat webnya http://www.foddy.net/Athletics.html

silahkan dicoba~